Saturday, April 4, 2009

PETA ZONA GEMPA INDONESIA

INGAT   !!!!!!!
Perlu diketahui bahwa bencana yang terjadi di Indonesia sebagian besar dikarenakan pergerakan tektonik lempeng dan letusan gunung api ( gempa lokal ).

Tulisan dibawah ini kami kutip dari www.bapeda-jabar.go.id, dengan tujuan untuk acuan dasar perencanaan dan perancangan bangunan di Indonesia, sehingga terhindar dari bencana.

Selain itu bencana terjadi juga dikarenakan alam membuat keseimbanagn baru dikarenakan terusiknya keseimbanagnnya oleh kesalahan maupun  kegiatan / aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab.   Yang perlu disikapi, bila dalam proses  alam menuju ke keseimbanagn yang baru, yang ada adalah BENCANA  ---> ini sudah menjadi hukum alam.

------------------------------------------------------------------------
PUSAT LITBANG SUMBER DAYA AIR
PETA ZONA GEMPA INDONESIA SEBAGAI ACUAN DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BANGUNAN

PENDAHULUAN
Secara geografis, kepulauan Indonesia berada di antara 6 LU dan 11 LS serta di antara 95 BT dan 141 BT dan terletak pada perbenturan tiga lempeng kerak bumi yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng India Australia. Ditinjau secara geologis, kepulauan Indonesia berada pada pertemuan 2 jalur gempa utama, yaitu jalur gempa Sirkum Pasifik dan jalur gempa Alpide Transasiatic. Karena itu, kepulauan Indonesia berada pada daerah yang mempunyai aktivitas gempa bumi cukup tinggi. Pada beberapa tahun terakhir ini bencana alam akibat gempa bumi makin sering terjadi di Indonesia.

Tidak bisa dilupakan gempa bumi di Laut Flores 12 Desember 1992 (Ms=7,5), Lampung 16 Februari 1994 (Ms=7,2), Banyuwangi 3 Juni 1994, Bengkulu 4 Juni 2000, Pulau Alor 24 Oktober – 15 Nopember 2004 (Ms=7,3), Nabire 6 Pebruari 2004 (Ms=6,9) dan 26 Nopember 2004 (Ms=6,4) yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta penduduk yang cukup besar. Gempa terakhir yang sempat tercatat terjadi pada 26 Desember 2004 dengan pusat gempa di lepas pantai barat Propinsi Nangroe Aceh Darussalam (Ms=8,9). Gempa tersebut telah memicu gelombang Tsunami yang dampaknya terasa di 11 negara Asia dengan jumlah korban diperkirakan tidak kurang dari 80.000 jiwa.

PETA TEKTONIK KEPULAUAN INDONESIA
Gambar 1. Peta tektonik kepulauan Indonesia, tampak zona subduksi dan sesar aktif

Penyebab utama bencana dan kerusakan terhadap lingkungan hidup adalah gaya inersia yang
ditimbulkan oleh goncangan gempa dan berakibat merobohkan bangunan-bangunan yang tidak didesain tahan gempa. Sementara penyebab ikutan gempa berupa:

  • Tsunami yang menghancurkan dan menghanyutkan bangunan-bangunan ringan di desa-desa atau dusun-dusun di tepi pantai.
  • Perubahan struktur perlapisan tanah yang menggambarkan adanya penurunan dan proses likuifaksi.
  • Longsoran di daerah perbukitan. 
Berdasarkan jenis kerusakan akibat gempa bumi, yang paling banyak menimbulkan korban jiwa adalah tsunami dan gaya-gaya inersia yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Sehubungan dengan uraian tersebut di atas, maka untuk menanggulangi bencana akibat gempa bumi dan bencana ikutannya, perlu disusun suatu petunjuk teknik penanggulangan bencana gempa di Indonesia. Tercakup di dalamnya pengkajian ulang terhadap Peta Zona Gempa yang telah digunakan oleh berbagai instansi di Indonesia untuk keperluan perancangan infra struktur tahan gempa.

PETA ZONA GEMPA
Berdasarkan hasil analisis terhadap data gempa bumi yang tercatat selama 100 tahun pengamatan terakhir, dapat disusun peta zona gempa yang didalamnya sudah tercakup frekuensi kejadian gempa dan skala besaran gempa sesuai dengan zona kegempaannya.

Peta Zona gempa adalah peta yang menggambarkan besarnya koefisien gempa pada suatu daerah yang sesuai dengan besaran kegempaannya.

Untuk keperluan perencanaan dan perancangan infrastruktur di Indonesia, telah disusun Peta Zona Gempa dengan menerapkan fungsi rayapan gelombang gempa Fukushima dan Tanaka (1990) :

log PHA = 0,41 MS - log (r+0,030 x 100.41MS ) - 0,0033r + 1,28 ....................................... (1)
serta Joyner dan Boore (1993):
log Y = b1 + b2 (M – 6) + b3 (M – 6)2 + b4r + b5 log (r) + b6 GB + b7 GC .................................. (2)
r = (d + h2) 1/2 ............................................................................................................ (3)

dengan:

PHA = percepatan gempa horisontal maksimum (gals),
MS = magnitudo,
b1 = - 0,105 ; b2 = 0,229 ; b3 = 0 ; b4 = 0 ; b5 = - 0,778 ; b6 = 0,162 ;
b7 = 0,251 ;
d, Δ = jarak episentrum (km),
h = kedalaman gempa, diambil 30 km,
r = jarak hiposentrum terdekat.

Tabel 1 Kelas batuan yang bergantung pada cepat rambat gelombang geser batuan

Kelas batuan vs (m/s) pada kedalaman 30 m GB GC
A - Padat > 750 0 0
B - Medium 360 - 750 1 0
C - Lunak 180 - 360 0 1

dikutip dari www.bapeda-jabar.go.id

3 komentar:

Anonymous said...

mas ada peta wilayah gempa untuk sumsel yg spesifk... thaks

Susilo said...

Ass Mas.
Maksih kunjungannya,, tapi mohon maaf saya belum dapat membantu anda, karena harus menanyakan & cek sama kawan2 di Dir. Geology di bandung... Atau bila anda tidak berkeberatan dapat menanyakan langsung direktorat geology tsb by email or websitenya.
Wass
Susilo

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.

Post a Comment

Thanks for your comment.

Merapi Hari Ini - Google Warta

Pesawat Batam - Google Warta

free counters

Recent Visitors

SOMETHING SCARY © 2008 Template by:
SkinCorner